Minggu, 29 Januari 2017

Makna dan Sejarah Tahun Baru Imlek



Tahun Baru Imlek 2564

 Tahun Baru China merupakan hari raya yang paling penting dalam masyarakat China. Perayaan Tahun Baru China juga dikenal sebagai 春節 Chūnjié (Festival Musim Semi / Spring Festival), 農曆新年 Nónglì Xīnnián (Tahun Baru), atau 過年 Guònián atau sin tjia.

Diluar daratan China, Tahun Baru China lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Kata Imlek (
: Im = Bulan, Lek = penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau mandarinya yin li yang berarti kalender bulan. Perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan pada tanggal 1 hingga tanggal 15 pada bulan ke-1 penanggalan kalender China yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astrologi shio, 24 musim, dan 5 unsur. (Festival Musim Semi).

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa:
正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti “malam pergantian tahun”

Karena 1/5 penghuni bumi ini adalah orang China, maka Tahun Baru China hampir dirayakan oleh seluruh pelosok dunia dimana terdapat orang China, keturunan China atau pecinan. Banyak bangsa yang bertetangga dengan China turut merayakan Tahun Baru China seperti Taiwan, Korea, Mongolia, Vietnam, Nepal, Mongolia, Bhutan, dan Jepang.

Khusus di daratan China, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan negara-negara yang memiliki penduduk beretnis China, Tahun Baru China dirayakan dan sebagian telah berakultrasi dengan budaya setempat. Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.


SEJARAH IMLEK

Sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di China. Bulan kabisat yang dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa sejalan dengan edaran mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah bulan 12 sejak Dinasti Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou (menurut Sima Qian). Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang




MITOLOGI TAHUN BARU IMLEK

Berdasarkan cerita rakyat dan legenda kuno, tahun baru China dirayakan ketika orang China berhasil melawan hewan mitos yang disebut sebagai Nian yang berarti tahun dalam bahasa China. Makhluk Nian selalu  muncul pada hari pertama Tahun Baru dan kedatangan Nian adalah memangsa hewan ternak, memakan hasil pertanian dan bahkan penduduk, terutama anak-anak.

Untuk selamat dari petaka Nian, masyarakat [desa] China akan menaruh sejumlah makanan di depan pintu mereka pada hari pertama tahun baru. Masyarakat percaya bahwa, jika Nian telah mengambil/memakan makanan yang telah disediakan oleh masyrakat, maka Nian tidak akan lagi menyerang orang/warga.

Suatu ketika, seorang penduduk menyaksikan [satu/seekor/semakhluk] Nian ketakutan dan lari menghindar dari seorang anak yang berkostum merah. Dari kejadian itu, maka penduduk desa akhirnya tahu kekurangan Nian yakni takut pada warna merah.

Semenjak itu, setiap menjelang dan selama Tahun Baru, penduduk akan menggantung lentera merah serta memasang tirai/gordin merah pada pintu dan jendela. Selain itu, masyarakat juga menggunakan mercun untuk menakuti Nian.Sejak itulah, Nian tidak pernah lagi muncul di desa mereka.Dan pada akhirnya, Nian berhasil ditangkap oleh Hongjun Lao Tze, seorang pendeta Tao. Nian kemudian menjadi hewan tunggangan Hongjun Lao Tze.

Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián (Hanzi tradisional:
過年; bahasa Tionghoa: 过年), yang berarti “menyambut tahun baru”, secara harafiah berarti “mengusir Nian”.


SEJARAH PENANGGALAN IMLEK

Huang Di

Dragon Latern
Sistem kalender China mulai dikembangkan pada millenium ketiga sebelum masehi, konon ditemukan oleh penguasa legendaris pertama, Huáng Dì, yang memerintah antara tahun 2698 SM – 2599 SM. Dan dikembangkan lagi oleh penguasa legendaris keempat, Kaisar Yáo. Siklus 60 tahun (gānzhī atau liùshí jiǎzǐ) mulai digunakan pada millennium kedua sebelum masehi. Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhōu dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama satu tahun dimulai dekat dengan titik balik matahari pada musim dingin.

Dinasti Qin

Kalender Sìfēn (empat triwulan), yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM, adalah kalender China pertama yang memakai perhitungan lebih akurat, menggunakan penanggalan matahari 365¼ hari, dengan siklus 19 tahun (235 bulan), yang dalam ilmu pengetahuan Barat dikenal sebagai Peredaran Metonic. Titik balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya dan bulan gandanya disisipi mengikuti bulan ke 12. Pada tahun 256 SM, kalender ini mulai digunakan oleh negara Qín, kemudian diterapkan di seluruh negeri Cina setelah Qín mengambil alih keseluruhan negeri Cina dan menjadi Dinasti Qín. Kelender ini tetap digunakan sepanjang separuh pertama Dinasti Hàn Barat.

Dinasti Han

Kaisar Wǔ dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender baru. Kalender Tàichū (Permulaan Agung) pada tahun 104 SM mempunyai tahun dengan titik balik matahari musim dingin pada bulan ke 12 dan menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan (satu bulan 29 atau 30 hari) dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi matahari (yang secara keseluruhan sama dengan tanda zodiak). Sebab gerakan matahari digunakan untuk mengkalkulasi Jiéqì (ciri-ciri musim).


REALITAS MAKNA TAHUN BARU IMLEK

Terlepas apakah mitos itu benar atau tidak, yang pasti perayaan Imlek merupakan perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina setelah melewati musim dingin yang menusuk dan mensyukuri permulaan musim baru penuh harapan yakni musim semi yang terjadi tiap tahunnya.

Perayaan ini dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama (Cap Go Meh). Acaranya meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Thian, dan perayaan Cap Go Meh. Tujuan dari persembahyangan ini adalah sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga.

Yang pasti, hari raya Imlek merupakan momen pertemuan seluruh anggota keluarga sekali dalam setahun. Anggota keluarga akan bersilahturahmi, saling berbagi dan memberikan pengalaman selama setahun. Perayaan ini menjadi sangat berarti tatkala setiap anggota keluarga dan tetangga saling menjalin kasih, saling mengayomi, dan memulai lembaran baru (dengan pakaian baru).


TAHUN BARU IMLEK DI INDONESIA

Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.

Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.

sumber : http://mikeportal.blogspot.co.id/2013/02/makna-dan-sejarah-tahun-baru-imlek.html

Senin, 16 Januari 2017

Perkembangan Bahasa Indonesia

Perkembangan Bahasa Indonesia Masa Reformasi


  • Munculnya bahasa pers atau bahasa Media Massa :


1) Jumlah kata-kata singkatan yang semakin bertambah.
2) Penggunaan istilah atau bahasa asing didalam surat kabar yang semakin banyak.Pers berjasa dalam sejarah bahasa Indonesia untuk memperkenalkan berbagai istilah, ungkapan, dan kata-kata baru, seperti : hujat, kroni, rekonsiliasi, provokator, konspirasi, proaktif, arogan, KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), dan lain sebagainya

  • .Kedudukan Bahasa Indonesia

  1. Sebagai Bahasa Nasional

Kedudukan bahasa Indonesia ini diperoleh sudah sejak awal kelahirannya, yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan juga bahasa persatuan. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut :
1) Lambang identitas (jati diri).
2) Lambang kebanggaan bangsa Indonesia.
3) Sebagai alat pemersatu diberbagai kalangan masyarakat yang memiliki latar belakang etnis serta sosial-budaya, dan berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda.
4) Sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya.

2.Sebagai Bahasa Resmi

Kedudukan bahasa Indonesia ini memiliki dasar yuridis konstitusional, yaitu Bab XV pada pasal 36 UUD 1945. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa resmi dan memiliki beberapa fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut :
1) Bahasa resmi negara.
2) Digunakan sebagai bahasa pengantar resmi dalam lembaga pendidikan.
3) Bahasa resmi dalam perhubungan di tingkat nasional guna kepentingan pelaksanaan dan perencanaan pembangunan serta pemerintahan.
4) Bahasa resmi dalam pemanfaatan ilmu dan teknologi serta pengembangan kebudayaan

Fungsi bangsa Indonesia :


  • . Fungsi Bahasa Indonesia Baku :
1) Pemersatu : digunakan dalam hubungan sosial antar manusia.
2) Penanda kepribadian : dapat mengungkapkan jati diri dan juga perasaan.
3) Menambah wibawa : berfungsi untuk menjaga komunikasi yang santun.
4) Kerangka acuan : memiliki tindak tutur yang terkontrol.
2. Secara umum fungsi bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi tulis maupun lisan.

  • Menurut Santoso, dkk. bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai fungsi 

antara lain : 
1) Fungsi informasi : untuk mengungkapkan perasaan.
2) Fungsi adaptasi dan integrasi : terkait hubungannya dengan sosial.
3) Fungsi ekspresi diri : mendapatkan perlakuan terhadap sesama anggota masyarakat.
4) Fungsi kontrol sosial : berfungsi untuk mengatur tingkah laku.


  •  Hallyday (1992) berpendapat bahwa fungsi bahasa yang digunakan sebagai alat 

komunikasi guna kebutuhan : 
1) Fungsi instrumental : guna memperoleh sesuatu.
2) Fungsi regulatoris : agar dapat mengendalikan perilaku orang lain.
3) Fungsi intraksional : agar dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
4) Fungsi personal : agar dapat berinteraksi dengan orang lain.
5) Fungsi heuristik : agar dapat menemukan dan belajar sesuatu.
6) Fungsi imajinatif : agar dapat menciptakan dunia imajinasi.
7) Fungsi representasional : agar dapat menyampaikan informasi.


Perkembangan Bahasa Indonesia

Tahun 1908 pemerintah kolonial Belanda membangun badan penerbit buku bacaan yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit tersebut menerbitkan berbagai macam novel, seperti Siti Nurbaya, buku penuntun bercocok tanam, dan lain sebagainya yang membantu dalam penyebaran bahasa Melayu.

Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo memakai bahasa Indonesia di dalam pidatonya. Hal ini merupakan pertamakalinya di sidang Volksraad, terdapat seseorang yang berpidato dengan memakai bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan supaya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia.
Tahun 1933 berdiri angkatan sastrawan muda yaitu Pujangga Baru dan dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.

Pada tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana kemudina menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilaksanakan atau diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di kota Solo. Dari hasil kongres tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh budayawan dan cendekiawan Indonesia pada saat itu.
Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah UUD 1945, pada pasal 36 menetapkan bahwa bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa negara.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan tentang penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya berlaku.
Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.

Kongres Bahasa Indonesia II ini adalah perwujudan mengenai tekad bangsa Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat menjadi bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi bahasa negara Indonesia.
Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu Presiden Soeharto meresmikan penggunaan EYD atau Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dengan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR dan dikuatkan dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan di Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres tersebut untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-50. Selain telah memperlihatkan kemajuan, perkembangan, dan pertumbuhan bahasa Indonesia, juga telah berusaha untuk memantapkan kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.
Tanggal 21-26 November 1983 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.

 Kongres Bahasa Indonesia IV ini dilaksanakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-55. Dalam putusannya itu disebutkan bahwa pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesiab yang harus ditingkatkan sehingga amanat tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, dimana mewajibkan kepada warga negara Indonesia untuk memakai bahasa Indonesia dengan benar dan dapat tercapai dengan semaksimal mungkin.
Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.

Kongres Bahasa Indonesia V ini dihadiri oleh sekitar 700s pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia serta terdapat peserta tamu dari berbagai negara sahabat. Kongres tersebut ditandatangani dengan dipersembahkannya karya dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada para pencinta bahasa Indonesia di Nusantara, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya yaitu 770 pakar bahasa dari Indonesia dan terdapat 53 peserta tamu dari mancanegara. Kongres ini mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk lebih ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, dan mengusulkan agar disusun Undang-Undang Bahasa Indonesia.

Tanggal 26-30 Oktober 1998 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Dengan diselenggarakannya kongres tersebut guna mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.


Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa nasional. Sekarang ini bahasa Indonesia sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia, baik itu di tingkat pusat ataupun daerah.




Sumber : http://woocara.blogspot.co.id/2016/04/sejarah-bahasa-indonesia-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

Sabtu, 14 Januari 2017

Sejarah Indonesia ( MONAS )

Hasil gambar untuk gambar monasMengenal Lebih Dalam Tentang Monas. Bagi warga negara Indonesia dan warga Jakarta khususnya, Monumen Nasional yang lazim disebut Tugu Monas sudah tidak asing lagi. Berada tepat di jantung ibukota negara dan pemerintahan Republik Indonesia, Tugu Monas menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan di sekelilingnya.
Sejarah berdirinya monas  


  Proyek mercusuar pembangunan Monumen Nasional tersebut sesungguhnya dilakukan saat kondisi keuangan negara dalam masa kritis yang sangat hebat. Pada saat itu, Sukarno juga tengah mengerjakan proyek lainnya yang mungkin dianggap lebih ‘mulia’, yakni pembangunan Masjid Istiqlal, masjid terbesar se-Asia Tenggara. Dihadapkan pada pilihan sulit, akhirnya Sukarno lebih memilih merampungkan proyek Tugu Monas daripada rumah Allah tadi. Uniknya, kedua proyek besar tersebut selesai saat Presiden Sukarno sudah tidak berkuasa lagi pasca pemberontakan G 30 S PKI.

5 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Monas :
1. Ukuran dan Isi MonasMonas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Hasil gambar untuk gambar monas
2. Lidah ApiDi bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.


3. Pelataran PuncakPelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.


4. Pelataran BawahPelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.


5. Museum Sejarah Perjuangan NasionalDi bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80×80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Hasil gambar untuk gambar monas
Sukarno yang terkenal flamboyan saat itu lebih memilih Monas karena merupakan simbol phallus raksasa. Tidak aneh jika simbol ibukota negaranya adalah simbol kejantanan seorang pria (phallus). Sukarno adalah seorang visioner yang tidak tanggung-tanggung dan berpandangan jauh ke depan. Dia tidak membiarkan pembangunan phallus/lingga sendirian. Saat bersamaan, dia juga memerintahkan pembangunan ‘pasangannya’, yakni Yoni sebagai simbol perempuan, tepat di atas Monas. Jadilah Monas seperti yang terlihat sekarang, sebuah bangunan lambing penyatuan Lingga dan Yoni, simbol laki-laki dan perempuan.

Menurut penuturan Dan Brown dalam novel fenomenalnya, penyatuan Lingga dan Yoni merupakan ritus purba seksual, Persetubuhan Suci (The Sacred Sextum). Ini adalah ritual tertinggi bagi kelompok-kelompok penganut Luciferian (penyembah setan) seperti halnya Ksatria Templar dan Freemasonry. Monas adalah The Sacred Sextum

Tugu Monas hanyalah salah satu dari obelisk-obelisk lain yang tersebar di pusat-pusat kota seluruh dunia. Obelisk tertua berasal dari kebudayaan Mesir Kuno, simbol menjulang menuju dewa tertinggi bangsa pagan purba (dan modern). Selain Kairo dan Jakarta, obelisk asli Mesir dapat kita saksikan di ibukota penguasa dunia saat ini, Washington DC Amerika Serikat. Lokasinya tepat di depan Capitol Hill tempat presiden-presiden Amerika terpilih mengucapkan sumpahnya secara turun-temurun. Obelisk atau phallus juga bisa kita jumpai tepat di tengah lapangan Basilika Santo Petrus, Vatican City, negara tempat pemimpin umat Katholik Roma sejagat raya. Phallus modern juga dapat berupa obelisk baja yang menjulang di tengah-tengah ibukota Perancis, Paris berupa Menara Eiffel.


Obelisk adalah simbol kejantanan, kekuatan, dan kekuasaan Jika kita cermati bersama, keberadaan Tugu Monas di jantung ibukota negara Republik Indonesia adalah sebuah ejekan tak kentara terhadap sila pertama Pancasila. Monas adalah lambang Persetubuhan Suci yang dilakukan tanpa malu-malu di sekeliling rumah Tuhan. Dia mengejek Gereja Imanuel, dia mengejek Gereja Katedral, dan dia juga mengejek Masjid Istiqlal. Terhadap rumah Tuhan-rumah Tuhan yang mengelilinginya, Monas seakan mencibir, “Lihatlah aku, aku lebih tinggi dan lebih megah ketimbang kalian, dan yang pasti pengikutku lebih banyak dari penghuni kalian, hahahaha…”

Dan memang ada benarnya, Monas adalah simbol dari tabiat ini dari waktu ke waktu yang semakin tidak memiliki rasa malu. Di bawah naungannya, di antara rindangnya pepohonan dan rimbunnya semak-semak di sekitarnya, tidak siang tidak malam, banyak manusia yang melakukan ritus purba seperti yang ditunjukkan penyatuan Lingga dan Yoni, Monas. Kebanyakan pelakunya adalah muda-mudi yang tidak tahu diri dan tidak memiliki harga diri lagi.

Dan, rahasia Tugu Monas yang barangkali tidak dapat kita rasakan hingga saat ini adalah bentuk piramida silang Monas jika dilihat dari udara.Sebelum adanya aplikasi Google Earth, tak banyak manusia yang dapat menyaksikan simbol pagan masyarakat purba (dan modern) dengan seksama seperti saat ini. Sebagai perbandingan, arahkan kursor peta Google Earth tepat di atas Piramida Giza di Kairo, Mesir. Kemudian alihkan kursor ke kota Jakarta tepat di atas komplek Tugu Monas. Jika silang Monas yang tampak dari atas tersebut kita anggap sebagai sisi-sisi piramida dan 

Tugu Monas yang berada tepat di tengahnya sebagai puncak piramida, terlihat ada kesamaan bentuk dan konsep antara Piramida Giza di Mesir dan ‘Piramida Monas’di Indonesia.

Sumber : https://sejarahindonesiasma.wordpress.com/2012/10/16/sejarah-berdirinya-monas/



Sejarah Bahasa Indonesia


Sejarah Bahasa Indonesia



  Bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang kemudian dijadikan sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia serta bahasa persatuan. Bahasa Indonesia pada awalnya diresmikan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu satu hari sesudahnya, bersamaan dengan dimulainya konstitusi. Di negara Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus menjadi bahasa kerja. 


  Dilihat dari sudut pandang linguistik, sejarah bahasa Indonesia merupakan ragam dari bahasa Melayu. Dasar yang digunakan ialah dari bahasa Melayu Riau (Kepulauan Riau) dari abad ke-19. Penamaan dari "Bahasa Indonesia" pada awalnya diawali sejak adanya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, guna menghindari kesan mengenai "imperialisme bahasa" jika nama dari bahasa Melayu masih dipakai. Proses tersebut membuat adanya perbedaan dengan Bahasa Indonesia yang sekarang dengan adanya varian bahasa Melayu yang dipakai di Riau dan Semenanjung Malaya. Sampai saat ini, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tetap hidup dan menghasilkan kata-kata baru, baik itu dengan melalui penciptaan ataupun penyerapan dari bahasa asing dan bahasa daerah. 

 Bahasa Indonesia dituturkan dan dipahami lebih dari 90% warga Indonesia, akan tetapi bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu untuk kebanyakan para penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia memakai salah satu dari 748 bahasa yang terdapat dan tumbuh di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia sering memakai versi sehari-hari atau kolokial ataupun mencampuradukkannya dengan dialek Melayu yang lainnya atau bahasa ibunya. 
Meskipun begitu, Bahasa Indonesia tetap dipakai sangat luas di berbagai perguruan, sastra, media massa, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bahasa Indonesia telah dipakai oleh semua warga Indonesia. Tata bahasa dan fonologi Bahasa Indonesia dianggap relatif cukup mudah. Dasar-dasar penting yang digunakan untuk berkomunikasi dapat dipelajari hanya dalam beberapa minggu saja.

Terdapat 4 faktor yang menjadikan bahasa Melayu kemudian diangkat menjadi bahasa Indonesia, antara lain :
1) Bahasa melayu sudah menjadi sebuah lingua franca bagi bangsa Indonesia, bahasa perdagangan, dan bahasa perhubungan.
2) Sistem bahasa Melayu yang cukup sederhana, sehingga mudah untuk dipelajari karena bahasa melayu tidak mengenal tingkatan bahasa.
3) Suku Jawa, Sunda, dan suku-suku yang lainnya dapat dengan sukarela untuk menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai bahasa nasional.
4) Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang sangat luas.


Sejarah Perkembangan EYD


Ejaan adalah aturan atau cara menulis kata-kata dengan menggunakan huruf menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan ini diharapkan kepada para pemakai untuk memakai bahasa Indonesia dengan benar sesuai dengan aturan. Yang pada akhirnya dapat terbentuk kalimat serta kata yang mudah dan dapat untuk dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Sesuai dengan apa yang telah terjadi mengenai penyempurnaan ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia terdiri atas : 


  • Ejaan van Ophuijsen


Ejaan van Ophuijsen adalah ejaan bahasa Melayu yang dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen dibantu Moehammad Taib Soetan Ibrahim serta Nawawi Soetan Ma’moer untuk menyusun ejaan baru pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang dikenal ejaan van Ophuijsen tersebut resmi diakui pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan van Ophuijsen :

1) Memakai ï untuk pembeda huruf i yang dipakai untuk akhiran dan digunakan sebagai pengganti huruf y.
2) Menggunakan huruf oe untuk pengganti u dalam kata-kata antara lain : boeang, soeka, goeroe, boeloe, tidoer, dan lain sebagainya.
3) Menggunakan huruf j untuk pengganti huruf y d         alam kata-kata antara lain: sajang, jang, dan lain sebagainya.
4) Menggunakan diakritik seperti petik satu sebagai pengganti huruf k seperti : ma’moer, pa’, dan lain sebagainya.

  • Ejaan Soewandi


Ejaan Soewandi ialah ejaan dari sejarah bahasa Indonesia yang berlaku pada tanggal 17 Maret 1947. Ejaan Soewandi menggantikan ejaan yang sebelumnya. Ejaan Soewandi berlaku hingga tahun 1972, yang kemudian diganti dengan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan oleh menteri Mashuri Saleh pada masa itu. Pada tanggal 23 Mei 1972 menteri Mashuri mengesahkan penggunaan EYD dan menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai seorang menteri, Mashuri menandai dengan pergantian ejaan tersebut dengan mencopot nama jalan di depan kantor departemennya, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap. Ciri-ciri ejaan Soewandi antara lain :

1) Huruf oe sudah tidak digunakan, digantikan dengan huruf u.
2) Penggunaan petik satu yang digunakan untuk bunyi sentak diganti dengan huruf k seperti : tidak, sentak, dan lain sebagainya.
3) Dapat menggunakan angka 2 untuk kata yang diulang, contohnya : makan2, lain2, main2, dan lain sebagainya.
4) Tidak ada perbedaan antara awalan menggunakan di- dengan kata depan di.

  • Ejaan Yang Disempurnakan

Ejaan Yang Disempurnakan merupakan ejaan dari sejarah bahasa Indonesia yang diberlakukan pada tahun 1972. Ejaan Yang Disempurnakan menggantikan ejaan Soewandi. Tanggal 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama yang telah sudah ditandatangani oleh Tun Hussien Onn (Menteri Pelajaran Malaysia) serta Mashuri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). Dengan adanya pernyataan bersama tersebut didalamnya mengandung persetujuan untuk melakukan asas yang sebelumnya telah disepakati oleh ahli-ahli kedua negara mengenai Ejaan Yang Disempurnakan dan Ejaan Baru. Tanggal 16 Agustus 1972, dengan berdasarkan adanya Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, diberlakukan sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Ciri-ciri ejaan yang disempurnakan antara lain :
1) Menggunakan huruf c yang mengganti tj seperti : contoh, cacing, dan lain sebagainya.
2) Menggunakan huruf j untuk mengganti huruf Dj seperti: juta, jalan, jual, dan lain sebagainya.
3) Menggunakan kh untuk mengganti ch.
4) Perubahan dari awalnya penulisan nj menjadi ny.
5) Perubahan dari sj menjadi sy.
6) Perubahan dari huruf j menjadi y.



Kesimpulan :
1) Sumber dari terciptanya bahasa Indonesia adalah bahasa melayu.
2) Secara sosiologis, bahasa Indonesia resmi dipakai sebagai bahasa persatuan sejak tanggal 28 Oktober 1928. Akan tetapi, secara yuridis Bahasa Indonesia di akui pada saat setelah kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 18 Agustus 1945.
3) Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, hal ini karena bahasa melayu sudah digunakan sebagai lingua franca atau bahasa pergaulan di nusantara serta bahasa Melayu yang sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan tidak terdapat tingkatan bahasa.

Itulah sejarah bahasa Indonesia, kedudukan bahasa Indonesia, dan fungsi bahasa Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia adalah sejarah perjuangan bangsa dalam menetapkan eksistensinya di mata negara-negara lain di dunia. Perjuangan bangsa Indonesia guna membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional bukan merupakan perkara mudah, mengingat bahwa negara Indonesia sempat dijajah berkali-kali, dan hal tersebut mengubah cara pengejaan kata demi kata walaupun tidak terlalu signifikan.

Sumber : http://woocara.blogspot.co.id/2016/04/sejarah-bahasa-indonesia-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

Sejarah Singkat Perjuangan RA.Kartini Semasa Hidupnya

Biografi Singkat Kartini
RA. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Semasa hidupnya dimulai dengan lahirnya Kartini di keluarga priyayi. Kartini yang memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini ini ialah anak perempuan dari seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibu dari Kartini memiliki nama M.A. Ngasirah, istri pertama dari Sosroningrat yang bekerja sebagai guru agama di salah satu sekolah di Telukawur, Jepara. Silsilah keluarga Kartini dari ayahnya, bisa dilacak terus hingga Sultan Hamengkubuwono IV, dan garis keturunan Sosroningrat sendiri bisa terus ditelusuri hingga pada masa Kerajaan Majapahit.
Sejarah Singkat Perjuangan RA. Kartini Semasa Hidupnya
Ayah Kartini sendiri awalnya hanyalah seorang wedana (sekarang pembantu Bupati) di Mayong. Pada masa itu, pihak kolonial Belanda mewajibkan siapapun yang menjadi bupati harus memiliki bangsawan sebagai istrinya, dan karena M.A. Ngasirah bukanlah seorang bangsawan, ayahnya kemudian menikah lagi dengan Radeng Adjeng Moerjam, wanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Pernikahan tersebut juga langsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi bupati, menggantikan ayah dari R.A. Moerjam, yaitu Tjitrowikromo.
Sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya berawal ketika ia yang berumur 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri. Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit. Selama masa ia tinggal di rumah, Kartini kecil mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda, dimana ia kemudian mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah.
Kartini juga mulai banyak membaca De Locomotief, surat kabar dari Semarang yang ada di bawah asuhan Pieter Brooshoof. Kartini juga mendapatkan leestrommel, sebuah paketan majalah yang dikirimkan oleh toko buku kepada langganan mereka yang di dalamnya terdapat majalah-majalah tentang kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kartini kecil sering juga mengirimkan beberapa tulisan yang kemudian ia kirimkan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca, yaitu De Hollandsche Lelie. Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil, dan tak jarang juga dalam suratnya Kartini menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca. Sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner. Semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.
Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah dengan bupati Rembang oleh orangtuanya. Bupati yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini sebelumnya sudah memiliki istri, namun ternyata suaminya sangat mengerti cita-cita Kartini dan memperbolehkan Kartini membangun sebuah sekolah wanita. Selama pernikahannya, Kartini hanya memiliki satu anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kartini kemudian menghembuskan nafas terakhirnya 4 hari setelah melahirkan anak satu-satunya di usia 25 tahun.
Pemikiran dan Surat-Surat Kartini
Wafatnya Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya karena salah satu temannya di Belanda, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Abendanon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911, dan cetakan terakhir ditambahkan sebuah surat “baru” dari Kartini.
Pemikiran-pemikiran Kartini dalam surat-suratnya tidak pernah bisa dibaca oleh beberapa orang pribumi yang tidak dapat berbahasa Belanda. Baru pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahasa Melayu. Pada tahun 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah. Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, dan semua ini dilakukan agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA. Kartini semasa hidupnya itu.
Sumber: http://www.portalsejarah.com/sejarah-singkat-perjuangan-ra-kartini-semasa-hidupnya.html

Hari-Hari Penting Di Indonesia

Sumber : http://setkab.go.id/hari-hari-penting-di-indonesia/  || Oleh : Humas

Kategori: Evaluasi Polhukam


Kami telah melakukan inventarisasi hari-hari penting di Indonesia. Hari-hari tersebut meliputi hari-hari besar nasional, hari-hari perayaan, hari-hari komunitas, dan hari-hari besar keagamaan. Hari-hari tersebut dapat merupakan hari libur atau bukan.
Terhadap hari-hari tersebut, kami mengelompokkannya ke dalam 5 (lima) kelompok, yaitu:
  1. Hari-Hari Besar Nasional yang Ditetapkan oleh Presiden;
  2. Hari-Hari yang Ditetapkan oleh Masing-Masing Menteri/Kepala Lembaga;
  3. Hari-Hari yang Ditetapkan/Disepakati oleh Masing-Masing Lembaga/Komunitas Tertentu; dan
  4. Hari-Hari Besar Keagamaan.
Semoga bermanfaat yaaa :)

A. Hari-Hari Besar Nasional Yang Ditetapkan Oleh Presiden

No.
Nama Hari
Tanggal
Pengaturan
1.
Hari Pers Nasional
9 Februari
Keppres Nomor 9 Tahun 1991
2.
Hari Pekerja Indonesia[ Keppres Nomor 5 Tahun 1985
3.
Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia
1 Maret
Keppres Nomor 93 Tahun 1998
4.
Hari Musik Nasional
9 Maret
Keppres Nomor 10 Tahun 2013
5.
Hari Film Nasional
30 Maret
Keppres Nomor 25 Tahun 1999
6.
Hari Konsumen Nasional
20 April
Keppres Nomor 13 Tahun 2012
7.
Hari Otonomi Daerah
25 April
Keppres Nomor 11 Tahun 1996
8.
Hari Buruh
1 Mei
Keppres Nomor 157 Tahun 1950
9.
Hari Pendidikan Nasional
2 Mei
Keppres Nomor 31 Tahun 1959
10.
Hari Kebangkitan Nasional
20 Mei
Keppres Nomor 1 Tahun 1985
11.
Hari Keluarga Nasional
29 Juni
Keppres Nomor 39 Tahun 2014
12.
Hari Bhayangkara
1 Juli
Keppres Nomor 203 Tahun 1965
13.
Hari Koperasi Nasional
12 Juli
Keppres Nomor 127 Tahun 1964
14.
Hari Anak Nasional
23 Juli
Keppres Nomor 44 Tahun 1984
15.
Hari Veteran Nasional
10 Agustus
Keppres Nomor 30 Tahun 2014
16.
Hari Konservasi Alam Nasional
10 Agustus
Keppres Nomor 22 Tahun 2009
17.
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
10 Agustus
Keppres Nomor 71 Tahun 1995
18.
Hari Konstitusi
18 Agustus
Keppres Nomor 18 Tahun 2008
19.
Hari Pamong Praja
8 September
Pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja diatur dalam PP Nomor 6 Tahun 2010
20.
Hari Olahraga Nasional
9 September
Keppres Nomor 67 Tahun 1985
21.
Hari Radio Republik Indonesia
11 September
Pembentukan RRI diatur dalam PP Nomor 12 Tahun 2005
22.
Hari Palang Merah Indonesia
17 September
Pembentukan PMI diatur dalam Keppres Nomor 25 Tahun 1950 dan Keppres Nomor 246 Tahun 1963
23.
Hari Sandang Internasional
16 September
Keppres Nomor 294 Tahun 1965
24.
Hari Tani
24 September
Keppres Nomor 169 Tahun 1963
25.
Hari Maritim Nasional
23 September
Keppres Nomor 249 Tahun 1964
26.
Hari Jadi Pertambangan Dan Energi
28 September
Keppres Nomor 22 Tahun 2008
27.
Hari Kesaktian Pancasila
1 Oktober
Keppres Nomor 153 Tahun 1967
28.
Hari Batik Nasional
2 Oktober
Keppres Nomor 33 Tahun 2009
29.
Hari Angkatan Bersenjata
5 Oktober
Keppres Nomor 212 Tahun 1965
30.
Hari Libur Korps Komando Angkatan Laut Keppres Nomor 342 Tahun 1965
31.
Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober
Inpres Nomor 7 Tahun 1967
32.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
5 November
Pembentukannya didasari atas Keppres Nomor 4 Tahun 1993
33.
Hari Tata Ruang Nasional
8 November
Keppres Nomor 28 Tahun 2013
34.
Hari Ikan Nasional
21 November
Keppres Nomor 3 Tahun 2014
35.
Hari Guru Nasional
25 November
Keppres Nomor 78 Tahun 1994
36.
Hari Menanam Pohon Indonesia
28 November
Keppres Nomor 24 Tahun 2008
37.
Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
29 November
Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971
38.
Hari Nusantara
13 Desember
Keppres Nomor 126 Tahun 2001
39.
Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
15 Desember
Keppres Nomor 163 Tahun 1999
40.
Hari Bela Negara
19 Desember
Keppres Nomor 28 Tahun 2006
41.
Hari Tahun Baru Imlek
Keppres Nomor 19 Tahun 2002
42.
Hari Ibu Nasional
22 Desember
Kepres Nomor  316 Tahun 1959

B.   Hari-Hari Yang Ditetapkan Oleh Masing-Masing Menteri/Kepala Lembaga

No.
Nama Hari
Tanggal
Pengaturan
1.
Hari Korps Wanita Angkatan Laut
5 Januari
SK Men/Pangal No:5401.24 TGL 26 Juni 1962
2.
Hari Kavaleri Angkatan Darat
9 Februari
SK KASAD No 5/KSAD/Pntp/50 tanggal 9 Februari 1950
3.
Hari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) SK Men/pangad No. ML/KPTS 54/3/1961
4.
Hari TNI Angkatan Udara
9 April
Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD Tahun 1946
5.
Hari Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
16 April
SK Kasad Nomor Skep/446/V/1998
6.
Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
29 Juli
Skep Kasau No Skep/34/VII/1976 tanggal
7.
Hari Statistik
26 September
Mensesneg dalam suratnya Nomor B.259/M.Sesneg/1996 tanggal 12 Agustus 1996 menyetujui dibentuknya Hari Statistik
8.
Hari Listrik Nasional
27 Oktober
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1134K./43PE./1992 tanggal 31 Agustus 1992
9.
Hari Transmigrasi
12 Desember
Diputuskan oleh Menteri Transmigrasi dengan Keputusan Menteri Transmigrasi No. Kep. 264//MEN/1984

C. Hari-Hari Yang Ditetapkan/Disepakati Oleh Masing-Masing Lembaga/Komunitas Tertentu

No.
Nama Hari
Tanggal
Keterangan
1.
Hari Departemen Agama Republik Indonesia
3 Januari
Presiden memberikan Penetapan Pemerintah tanggal 3 Januari 1946 yang isinya membentuk Departemen Agama
2.
Hari Gerakan Satu Juta Pohon
10 Januari
Dalam rangka menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan internasional
3.
Hari Tritura
10 Januari
Dikeluarkannya Tiga Tuntutan Rakyat ketika gelombang demonstrasi menuntut pembubaran PKI semakin keras, pemerintah tidak segera mengambil tindakan atas keadaan Indonesia yang sudah sangat parah, baik dari segi ekonomi maupun politik
4.
Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera[
15 Januari
Untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan yang gugur dalam berbagai pertempuran di laut, seperti pertempuran di SelatBali, Laut Sapudi dan Cirebon, Teluk Sibolga, dan Pertempuran Laut Aru pada 15 Januari 1962
5.
Hari Gizi dan Makanan
25 Januari
Prof. Poorwo Soedarmo mendirikan Sekolah Djuru Penerang Makanan pada 25 Januari 1951
6.
Hari Kusta Internasional
25 Januari
7.
Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA) Pembentukan Peta dianggap berawal dari surat Raden Gatot Mangkupradja kepada Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan pemberontakan yang dikenal dengan nama “Pemberontakan Peta Blitar”
8.
Hari Kehakiman Nasional
9.
Hari Wanita/Perempuan Internasional
10.
Hari Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi)
10 Maret
Persatuan Artis Film Indonesia didirikan pada awal bulan Maret 1956 dalam kongres yang diadakan para pemain dan pekerja film melakukan kongres pada saat itu
11.
Hari Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)
11 Maret
Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu
12.
Hari Kebahagiaan Internasional
20 Maret
PBB melihat kebahagiaan merupakan awal dari sebuah kesuksesan dan kesejahteraan secara global. Ditetapkan pada tahun 2012 dalamA/RES/66/281
13.
 Hari Sindrom Down
21 Maret
Pada 2006 lembaga Sindrom DownInternational dan WHO menetapkan 21 Maret (dikaitkan dengan keberadaan kromosom) sebagai Hari Sindrom Down Dunia
14.
 Hari Air Sedunia
22 Maret
Perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutanInisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de JaneiroBrasil
15.
Hari Meteorologi Sedunia
23 Maret
Pada tanggal yang sama di tahun 1950 sebuah badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama World Meteorological Organization dibentuk. Hari meteorologi sedunia ini diperingati oleh 188 negara anggota WMO.
16.
Hari Peringatan Bandung Lautan Api
24 Maret
Peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, Provinsi Jawa Baratpada 23 Maret 1946 dan dalam waktu 7 jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung, hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
17.
Hari Filateli Indonesia
29 Maret
Tanggal 29 Maret 1922 sekelompok kolektor perangko mendirikan klub filateli di Jakarta (Batavia saat itu) bernama “Postzegelverzamelaars Club Batavia
18.
Hari Bank Dunia
1 April
Bank Dunia adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk melawan kemiskinan
19.
Hari Nelayan Nasional
6 April
20.
Hari Kesehatan Internasional
7 April
Pada tahun 1948, Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan sidang Majelis Kesehatan Dunia Pertama dan memutuskan 7 April sebagai Hari Kesehatan Dunia
21.
Hari Penerbangan Nasional
9 April
Bertepatan dengan HUT TNI-AU
22.
Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika
18 April
Sebuah konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan
23.
Hari Kartini
21 April
Hari ini merupakan hari lahir dari R. A. Kartini, tokoh pejuang wanita Indonesia yang ingin menyetarakan hak pendidikan bagi kaum perempuan pada zaman itu
24.
Hari Bumi
22 April
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi dan mengajak orang peduli terhadap lingkungan hidup
25.
Hari Buku Sedunia
23 April
Dirancang oleh UNESCO sebagai sebuah perayaan buku dan literasi dan Indonesia pertama kali melaksanakannya di tahun 2006 dengan prakarsa Forum Indonesia Membaca yang didukung oleh berbagai pihak, baik itu pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan masyarakat umum
26.
Hari Angkutan Nasional
24 April
27.
Hari Solidaritas Asia-Afrika
24 April
28.
Hari Permasyarakatan Indonesia
27 April
Salah satu hari bersejarah bagi unsur -26.unsur sistem peradilan pidana oleh karena pada har27i ini genap 31 tahun disetujuinya konsepsi tentang pembinaan narapidana berdasarkan sistem pemasyarakatan sebagai realisasi gagasan pemasyarakatan yang dicetuskan oleh Prof. Sahardjo, S.H. tahun 1963
29.
Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat
1 Mei
Upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada RI di Hollandia (Jayapura). Nama Irian Barat kemudian diubah menjadi Irian Jaya sebagai provinsi RI ke-26
30.
Hari Buruh Sedunia
1 Mei
Sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh
31.
Hari POM – TNI
11 Mei
32.
Hari Buku Nasional
17 Mei
Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar mencanangkan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional
33.
Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
19 Mei
34.
Hari Peringatan Reformasi
21 Mei
Gelombang demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa, perusakan, dan penjarahan terjadi di kota-kota besar, dan setelah demonstrasi berlangsung lama, banyak mahasiswa yang menjadi korban dan kerusuhan yang tidak kunjung selesai menyebabkan reformasi pemerintahan terjadi danPresiden Soeharto mundur dari jabatannya
35.
Hari Penyu Sedunia
23 Mei
Hari Penyu dan Kura-kura Sedunia dirayakan sejak tahun 2000 oleh American Tortoise Rescue untuk menarik perhatian warga dunia terhadap keberadaan kura-kura dan penyudan mendorong manusia untuk menyelamatkan spesies yang terancam
36.
Hari Lahir Pancasila
1 Juni
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia:”Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945 dan dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesiamerdeka
37.
Hari Anak-Anak Sedunia
1 Juni
38.
Hari Pasar Modal Indonesia
3 Juni
39.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
5 juni
Oleh PBB
40.
Hari Laut Sedunia
8 juni
Oleh PBB
41.
Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN
15 Juni
Oleh WHO dan Kementerian Kesehatan
42.
Hari Ulang Tahun DKI Jakarta
22 Juni
Mr. Dr. Sukanto menyerahkan naskah berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta. Dia menduga bahwa 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat pada kenyataan dibangunnya Kota Jayakarta oleh Fatahillah dan naskah tersebut kemudian diserahkan oleh Sudiro kepada Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas, yang kemudian langsung bersidang dan menetapkan bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta
43.
Hari Anti Narkoba Sedunia
26 Juni
Oleh PBB sejak tahun 1987 menetapkan 26 Juni sebagai Hari Anti Madat Sedunia oleh International Day Against Drugs
44.
Hari Bhayangkara
1 Juli
Sejak ditetapkan-nya PenPres No.11/SD Tahun1946 yang mengatur posisi Jawatan Kepolisian Negara RI.
45.
Hari Bank Indonesia
5 Juli
46.
Hari Satelit Palapa
9 Juli
47.
Hari Dharma Wanita Nasional
5 Agustus
Untuk memperingati para wanita di Indonesia agar dapat menjadi teladan yang baik
48.
Hari Ulang Tahun ASEAN
8 Agustus
Diperingati untuk menegaskan kembali komitmen untuk menciptakan kawasan yang aman, damai serta makmur bagi kesejahteraan seluruh rakyatnya
49.
Hari Wanita TNI Angkatan Udara (Wara)
12 Agustus
Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) memang merupakan realisasi emansipasi wanita  dan mereka ingin sama seperti pria, termasuk menjadi anggota militer Angkatan Udara
50.
Hari Pramuka
14 Agustus
 Hari dimana Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka
51.
Hari Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus
Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan
52.
Hari Departemen Luar Negeri Indonesia
19 Agustus
Kabinet pertama RI dibentuk hanya dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan dimana Ahmad Soebardjo menjadi Menteri Luar Negeri pertama RI. Tanggal 19 Agustus menjadi hari berdirinya Kementerian Luar Negeri RI.
53.
Hari Polisi Wanita (Polwan)
1 September
Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat tak kala pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II pengungsian besar-besaran antara lain dari semenanjung Malaya yang sebagian besar kaum wanita hal ini karena mereka tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik Polisi pria.
54.
Hari Aksara Internasional
8 September
Berdasarkan konferensi UNESCO tanggal 17 November 1965 di Iran
55.
Hari Perhubungan Nasional
17 September
56.
Hari Perdamaian Dunia
21 September
Ditetapkan dalam Resolusi PBB A/RES/55/282 tahun 1991
57.
Hari Pos Telekomunikasi Telegraf
27 September
58.
Hari Kereta Api
28 September
Pada tanggal  28 September 1945 terjadi pengambilalihan kekuasaan perkeretaapian oleh Angkatan Muda Kereta Api dari pihak Jepang
59.
Hari Sarjana Nasional
29 September
60.
Hari Peringatan Gerakan 30 September 1965
30 September
Dibentuk untuk memperingati wafatnya 6 pejabat militer Indonesia akibat serangan PKI
61.
Hari Kesehatan Jiwa
10 Oktober
Dibentuk untuk membangun kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan jiwa
62.
Hari Hak Asasi Hewan/Binatang
15 Oktober
Dibentuk untuk membangun kesadaran atas perlindungan hak hidup hewan/binatang
63.
Hari Parlemen Indonesia
16 Oktober
Dalam Maklumat Nomor X Tahun 1965, M. Hatta dan Sutan Syahrir menyadari arti penting sebuah lembaga untuk membatasi kekuasaan absolut Presiden
64.
Hari Pangan Sedunia
16 Oktober
Memperingati pembentukan FAO
65.
Hari Dokter Nasional
24 Oktober
66.
Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa
24 Oktober
Memperingati Piagam PBB yang dideklarasikan pada tahun 1947
67.
Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober
Untuk memperingati pembacaan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda Indonesia
68.
Hari Pahlawan
10 November
Untuk memperingati pertempuran di Surabaya
69.
Hari Ayah Nasional
12 November
Mengikuti tren Father’s Day
70.
Hari Kesehatan Nasional
12 November
Untuk memperingati peristiwa penyemprotan nyamuk malaria secara simbolis oleh Presiden Soekarno pada tanggal 12 November 1964
71.
Hari Brigade Mobil
14 November
Untuk memperingati peresmian polisi istimewa oleh Sutan Syahrir pada tanggal 14 November 1946
72.
Hari Diabetes Sedunia
14 November
Dibentuk oleh International Diabetes Health untuk memperingati hari lahir Frederick Banting yang menemukan insulin untuk pengobatan pasien diabetes
73.
Hari Pohon
21 November
Untuk membangun kesadaran akan pentingnya pohon untuk mengatasi pemanasan global
74.
 Hari Guru
25 November
Untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru
75.
Hari AIDS Sedunia
1 Desember
Digagas oleh WHO
76.
Hari Cacat
3 Desember
Disahkan oleh PBB
77.
Hari Artileri
4 Desember
Disahkah oleh TNI AD dalam memperingati lahirnya Korps Artiler TNI AD
78.
Hari Anti Korupsi
9 Desember
Disahkan oleh PBB sebagai peringatan United Nation Convention against Corruption
79.
Hari Hak Asasi Manusia
10 Desember
Disahkan oleh PBB
80.
Hari Infanteri
15 Desember
81.
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
20 Desember
Diatur kementerian sosial dan merupakan hari yang biasa disebut sebagai hari sosial nasional
82.
Hari Sosial
22 Desember
Diatur oleh kementerian sosial
83.
Hari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad)
22 Desember

D. Hari Besar Keagamaan
No.
Nama Hari
Keterangan
1.
Maulid Nabi Muhammad SAWDirayakan oleh umat Islam
2.
Tahun Baru ImlekDirayakan oleh umat Tionghoa
3.
Hari Raya NyepiDirayakan oleh umat Hindu
4.
Wafat Isa AlmasihDiatur dalam Keppres Nomor 10 Tahun 1971
5.
Hari Raya WaisakDirayakan oleh umat Budha
6.
Isra Miraj Nabi MuhammadDirayakan oleh umat Islam
7.
Kenaikan Isa AlmasihDirayakan oleh umat Kristen
8.
Hari Raya Idul FitriDirayakan oleh umat Islam
9.
Hari Raya Idul AdhaDirayakan oleh umat Islam
10.
Tahun Baru HijriahDirayakan oleh umat Islam
11.
Hari Raya NatalDirayakan oleh umat Kristen setiap tanggal 25 Desembe